Saturday, July 11, 2009

Jam dua lima minit petang di hari ini

Sebulan sebelum jam dua lima minit petang di hari ini
Kita
Baru berkenal-kenal
Baru belajar ucap hai
Baru pandai menyapa aku-engkau
Tapi waktu itu aku masih malu-malu

Seminggu sebelum jam dua lima minit petang di hari ini
Kita
Baru menjadi semakin akrab
Baru mula ketawa-sengih seringai
Baru pandai ucap, hai sayang!
Tapi waktu itu engkau sedang sakit-sakit

Sehari sebelum jam dua lima minit petang di hari ini
Kita
Baru mula bersuka-suka, bermanja-manja
Baru pandai memeluk engkau, erat-erat
Baru tahu rasa kasihnya aku pada engkau
Tapi waktu itu engkau cuma senyum saja

Semalam sebelum jam dua lima minit petang di hari ini
Kita
Baru tahu memberi cium di dahi
Baru pertama kali membawa engkau tidur sama
Baru pertama kali nikmati malam berdua
Tapi waktu itu engkau hanya senyap

Sejam sebelum jam dua lima minit petang di hari ini
Kita
Baru saja sama-sama berdua
Baru saja ucap, bangunlah sayang, usah tidur lagi...
Baru saja mengusap dahi engkau
Tapi waktu itu aku sepertinya sudah hilang akal

Seminit sebelum jam dua lima minit petang di hari ini
Aku
Baru saja sudahkan ayat terakhir bacaan Yaasin aku buat engkau
Baru mula hati aku berdegup halilintar
Baru rasa hidup bagai disimbah risau menggila
Tapi waktu itu engkau cuma tercungap-cungap

Setibanya jam dua lima minit petang di hari ini
Engkau
Baru saja tinggalkan aku seorang
Baru saja lepaskan sakit segala engkau dengan tenang
Baru saja pulang kepada Allah
Tapi waktu itu aku semacam mati sama engkau

Sejam selepas jam dua lima minit petang di hari ini
Aku
Baru siap menguburkan engkau
Baru sudah membaca Al-Fatihah buat engkau
Sedang... menyimpan air mata
Tapi waktu itu engkau-aku tidak lagi akan jumpa

Sayang
Engkau sungguh tinggal tulang tanpa makan minum, tanpa tenaga
Aku ini sayang betul pada jasad, hati dan jiwa engkau
Hidup aku hari-hari mendatang bukan lagi yang kita-kita
Dari itu, aku perlu tetap merelakan engkau, sayang
Semoga Allah sentiasa bersama kucing kecil aku
Yang baru saja ucapkan, selamat tinggal sama aku
Jam dua lima minit petang di hari ini


*


P.S Al-Fatihah buat kucing kecil saya tercinta (sebelas julai kosong sembilan)

Sunday, June 28, 2009

Malam ini tepu kelu sendu

Kau pernah rasa ini?
Yang saatnya engkau tidak paham hati membisik apa
Bila waktunya engkau jadi tidak mengerti apa yang engkau mengertikan
Apa yang engkau rasakan?

Kau pernah rasa ini?
Yang di kesunyian malam penuh desir angin itu
Engkau pelik dengan perasaan hati sendiri
Memberontak atau apa?
Bersedih atau apa?

Logiknya, akal aku bukan seiring dengan hati...

Kau pernah rasa ini?
Saiz jantung engkau mengecil membesar
Kelajuan jantung engkau memecut halilintar
Memori itu aku telah hapuskan lama

Kau pernah rasa ini?
Hati aku kendur hiruk peruk renyuk
Malam ini tepu kelu sendu

Thursday, April 30, 2009

Manifestasikan hati.

Walaupun malam ini aku keluar makan malam bersama famili
Walaupun malam ini perut aku penuh dengan macam-macam makanan
Walaupun malam ini aku kembung dengan ice-blended segala
Tapi hati aku yang satu ini tetap kosong

Aku ini orangnya yang tidak tahu untuk memperluahkan apa dalam hati pada orang-orang
Kepada kamu-kamu
Kepada teman-teman
Kepada famili sendiri sekali pun
Aku sorok satu perasaan itu dalam-dalam
Henyakkan ia sampai tenggelam

Jari-jari ini saja yang tahu catatkan
Tapi tidak cukup

Namun
Ini saja satunya cara seorang aku cuba manifestasikan hati
Bermonolog di hadapan skrin kotor ini


---


Ah
Lagi-lagi soal hati
Lagi-lagi rindu yang aku reaksikan
:(

Friday, April 10, 2009

Terus pikul engkau.

Aku barangkali nampak sepi
Raut muka aku mungkin nampak suram
Dalam sedikit kemurungan aku
Terkepil senyum
Dia itu senyum aku
Yang hari-hariku dipenuhkan dengan dia
Aku terima kasih pada Illahi
Hadiah ini
Dipikul sama aku
Lewat setiap nafas yang aku lepaskan






Semoga engkau terus-terusan memberi hati pada aku.

Friday, February 13, 2009

Dua orang.

Siapa sanggup mendengar aku?
Meminjamkan telinga seminit dua
Masalah ini berat bagi aku

Dalam.

Menggeletar pada hujung hati...


// Emilia, bila online, tolong beritahu ya.

Wednesday, February 11, 2009

Pergi nanti.

Kalau aku sakit
Muka kedut-kedut
Jalan bongkok-bongkok
Muka pucat tak berdarah
Raut wajah tak ada seri

Tak apalah...


Aku tak mahu susahkan engkau lagi...
Tiba waktu, aku pergi.

Tuesday, February 10, 2009

O-kay saja.

Ayat engkau... dalam
Mungkin aku bukan yang seelok-elok
Bukan yang sebagus-bagus
Bukan yang boleh bagi engkau senyum terus-terus
Aku betul sedar diri


Tapi tak apa :)
Aku okay-okay saja.

Monday, February 9, 2009

Roket.

You're like a rocket in my mind
That's waiting to define everything about me no one knew
And you stick like a poster on my wall
As if you don't wanna move

(--- Rocket dari Yunalis)

Dia ini bacakan hati aku...


Engkau sering seperti itu
Tidak berganjak jauh seinci pun untuk aku
Bahkan engkau kepilkan lagi senyum engkau itu dihujung setiap kata
:)

Sunday, February 8, 2009

Senyum untuk engkau.

Aku rasa kosong
Bila mata engkau terkerdip jauh dari aku
Bila senyum engkau aku tak terlihatkan
Bila tawa engkau aku tak terdengarkan

Aku ini
Yang buruk rupanya bila tersenyum
Yang comot bila duduk meneman engkau
Yang kusut bila bangun pada paginya
Yang tidak ada apa untuk diistimewakan

Tapi
Seorang aku ini juga-lah
Yang sedang rindukan engkau.